“..apakah belajar bahasa Inggris itu mesti datang ke tempat kursus? Belajar sendiri lewat film, lagu atau buku sih bisa. Tapi percayalah, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris itu lebih efektif jika dilakukan dua arah. Dalam artian, ada orang yang dapat mengoreksi kesalahan kita. Baik itu kesalahan dalam penulisan, penggunaan kata, grammar atau bahkan pengucapan. Trus gimana dong kalo mau belajar, tapi gak punya waktu buat pergi ke tempat kursus? (Britishenglishclass.com jawabannya)”
“Britishenglishclass.com adalah jawaban sempurna untuk masyarakat urban. Why? Karena kursus itu butuh waktu dan dana yang tak sedikit, guys. Di samping itu, lelah karena kemacetan membuat keinginan mendesak untuk belajar bahasa dikesampingkan. Ah, cuma bahasa ini. Ntar deh, kalo senggang. Lah iya.. waktu senggangnya kapan? Apalagi kalo udah jadi ibu beranak pinak sepertiku. Keinginan melancarkan bahasa jadi prioritas terakhir.So, dengan adanya www.britishenglishclass.com ini, jadi solusi unik buatku. Highly recommended. Selain itu, rasanya bahagia punya teman di belahan dunia untuk bertukar cerita. Cobain deh, pasti ntar ketagihan sepertiku!”
“Nggak bisa bahasa Inggris? Sama. Tapi di kelas BEC, partner chatting kita akan memosisikan dirinya sebagai teman, bukan guru. Jadi kita nggak perlu takut atau malu untuk nyerocos bahasa Inggris sekalipun ngawur. Kuncinya: berani njeplak. Nekat aja cascescos, sok iya. Kalaupun ada yang salah, sang guru akan mengoreksi tanpa terkesan menggurui. Asik deh. Beneran kayak ngobrol sama temen deket.Setiap hari begitu, lama-lama aku terbiasa dikoreksi dan koreksiannya ternyata lebih membekas dibanding belajar bahasa Inggris lewat buku. Membedakan pemakaian To dan For, penggunaan verb 1 verb 2 atau verb 3. Kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Plis deh itu kalau di buku kan malesin banget belajarnya.”
“Saya pribadi merasakan perbedaan sebelum dan setelah kursus di BEC. Kemampuan bahasa Inggris saya bertambah. At least saya berhasil membuat artikel sebanyak dua buah untuk blog ini. Meskipun, tulisan saya ini masih sederhana, Baru sekedar menceritakan kembali apa yang saya alami.
Tapi, saya puas karena lebih percaya diri dan berhasil menyelesaikan tulisan. Ini kemajuan besar buat saya karena sebelumnya paling satu dua kalimat saja. Sekarang sanggup beberapa paragraf.”
Secara konsep, saya acung jempol buat Britishenglishclass.com karena ngena banget target pasarnya yaitu untuk orang-orang yang mau belajar tapi waktunya udah banyak abis di luar rumah. Kursus online lewat smartphone cucok banget buat “banci smartphone” kayak saya. Hihihi. Nilai tambah lain yang tak kalah penting adalah guru-guru yang kompeten yang kebanyakan bekerja atau sedang belajar di luar negeri.
Kelebihan Britishenglishclass.com
1. Jadwal belajar fleksibel, dibuat sesuai kesepakatan antara teacher dan kita.
2. One student one teacher. Walaupun kita sedang melakukan proses belajar mengajar, tetapi teacher menganggap kita sebagai partner, sehingga proses belajar-mengajar semakin akrab.
3. Mengoreksi kesalahan. Jika ada kesalahan, baik dalam tulisan maupun penggunaan grammar, teacher akan langsung mengoreksi dan memberikan penjelasan. Termasuk rumus grammar yang digunakan.
Kalau saya salah menggunakan kosa kata tertentu teacher saya bakal ngoreksi langsung. Harusnya begini atau begitu dan gimana susunan kalimat yang lebih enak. Soal preposisi juga saya masih suka miss, verb yang masih kebalik, tenses yang masih ketuker lah dan kesalahan lainnya. Tenses atau aturan grammar lainnya emang suck, ya. Tapi mau gimana lagi, kalau salah harus dibenerin, kan? And my teacher gave me a fun way to learn.
Dan tentunya, bukan waktu yang singkat juga, karena ini adalah bulan kedua saya mengikuti kursus di BEC. Tujuan saya sudah jelas, bahkan guru saya dengan senang hati membantu saya untuk bisa mewujudkan apa yang ingin saya raih. Apalagi saat ini saya mulai memberanikan diri membuat satu akun instagram lagi, saya khususkan untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris saya.Keberanian ini tidak datang spontan tanpa usaha, tapi dengan usaha yang sedemikian besar disertai impian yang terus memanggil-manggil, hingga saya yakin bahwa saya harus mempraktekkan apa yang sudah saya pelajari agar saya bisa mudah mencernanya.
Setelah belajar dengan Miss Meutia, saya jadi lebih PD chat dengan teman-teman menggunakan Bahasa Inggris. Gaya janan. Hihihi. Ya minimal saya lebih mengerti bagaimana menggunakan bahasanya. Kadang tuh saat saya menulis status Bahasa Inggris yang salah karena faktor U, Miss Meutia langsung PM buat mengingatkan pelajaran. Wow, padahal sesi kelas sudah berakhir lho. Jadi pingin ikut kelas yang lain juga nih di BEC. Recomend banget deh.
Kelas yang seru dan menantang adalah kelas speaking. Seru karena saya harus berbicara dengan Mbak Amalia yang belum pernah saya temui dan ngobrol dalam Bahasa Inggris. Trus menantangnya itu karena saya ngobrolnya di kantor, dimana di dalam ruangan ada atasan dan rekan kerja.
Sebenarnya saya bisa sih ngobrol di luar ruangan tapi di sesi kedua kelas speaking saya harus membaca artikel di internet, jadi mau nggak mau harus pede speak-speak English meski didengar atasan dan teman seruangan. Eh tapi ada sisi positifnya juga lho, gara-gara mendengar saya telponan pakai Bahasa Inggris, salah satu teman saya nanya-nanya dan tertarik pengin ikutan kursus juga di BEC.
“Tips agar belajar Bahasa Inggris di BEC bisa dapat hasil maksimal:
Kenali dulu kebutuhan Bahasa Inggris kamu. Misalnya ingin bisa ngomong topik sehari-hari, atau ingin ikut pelatihan ke luar negeri, atau mau menghadiri seminar internasional, mau tembus skor TOEFL 500 dan lain sejenisnya.
Harus disiplin. Iya. D.I.S.I.P.L.I.N. Kadangkala karena belajarnya online kira merasa terlalu santai dan terlena. Misalnya kita sudah atur jadwal belajar tiap Senin dan Kamis jam 5 sore. Singkirkan dulu aktivitas lain pada jam segitu. Supaya benar-benar fokus, konsentrasi tidak terbagi.”
“Pertemuan kedua kami video call via skype. Kesan-kesannya kalau pakai belajar via video call, menurut saya lebih interaktif sih karena kita bisa melihat gesture dari lawan bicara. Jadi benar-benar seperti belajar di hadapan guru langsung, misalnya kita bisa ketawa bareng layaknya lagi ngobrol hadap-hadapan. Kayaknya beberapa hari menjelang IELTS pengen ikutan lagi supaya makin cihuy hasil tesnya.”
Ketiga guru saya itu punya passion mengajar yang luar biasa dan tidak pelit berbagi ilmu. Pun sama-sama menyenangkannya. Sebelum belajar, saya ditanya mengenai kebutuhan akan Bahasa Inggris. Karena sedang butuh peningkatan kemampuan untuk translate teks, saya meminta diajari Reading and Comprehension. Para guru meluaskan saya memberikan bahan lalu mereka membimbing saya berdasarkan kebutuhan saya itu. Dalam proses belajar, kesalahan grammar dan tenses langsung dikoreksi dan dijelaskan oleh para guru. Mereka juga memotivasi saya untuk aktif dan tidak takut berbahasa Inggris.