Hah? Thailand? Ngapain studi disana?
Begitulah komentar segelintir orang saat tahu aku akan melanjutkan pendidikan ke Negeri Gajah Putih.

Why do you come to my country? Do you think the education system in Thailand is better than in your country?
Bahkan teman-teman dari Thailand pun berkomentar.
Tersebutlah sebuah universitas yang paling termasyur di Thailand, lebih tepatnya di Bangkok, Chulalongkorn University, yang membuat aku merasa mantab untuk melanjutkan studiku di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh His Majesty King Bhumibol Adulyadej.
Chulalongkorn University secara kualitas dalam QS World Ranking selalu menempati urutan diatas universitas-universitas yang ada di Indonesia. Di Thailand sendiri, Chulalongkorn University selalu menempati peringkat pertama. Universitas ini didirikan pada era kekuasaan His Majesty King Chulalongkorn.
Selain karena rankingnya yang lebih tinggi dari universitas-universitas yang ada di Indonesia, letaknya yang nggak jauh dari Indonesia, universitas ini punya banyak pilihan beasiswa yang siap digelontorkan untuk mahasiswa-mahasiswa internasional yang uangnya pas-pasan alias berjiwa misqueen seperti aku ini (hahaha).
Ya! Pemerintah dan kerajaan Thailand nggak pernah main-main dalam menjadi support system secara finansial bagi rakyatnya maupun para alien (sebutan yang mereka berikan bagi foreigner). Bahkan dari segi riset, Thailand tidak pernah lelah berlari mengejar dua negara di Asia yang terkenal dengan kehebatan risetnya, yaitu Jepang dan Korea.
Kemarin, aku pakai beasiswa ASEAN SCHOLARSHIP. Coverage beasiswa ini meliputi uang kuliah, living cost, dan uang transportasi 1x pulang pergi saat datang pertama untuk memulai studi dan kepulangan terakhir saat studi selesai. Living cost yang diberikan sudah sangat cukup untuk membayar sewa apartemen dan makan dan jalan-jalan dan shopping dan beli tiket mudik ke Indonesia roundtrip 1x tiap semester, hahaha. Tinggal gimana kita mengatur keuangan kita.
Beasiswa ini tidak hanya untuk studi, tapi untuk student exchange selama 1 semester juga ada. Jadi untuk kalian para mahasiswa-mahasiswa yang pengen kabur dari skripsi kalian dan bersenang-senang sebentar, bisa banget ikutan. Dapat ilmu, dapat pengalaman, jalan-jalan gratis pula!

Kemudian, fasilitas-fasilitas yang ada di kampus untuk kenyamanan kami belajar pun diberikan secara maksimal! Ada bis kampus (Chula pop bus) yang selalu setia berkeliling dari satu jurusan ke jurusan lain setiap hari, ada perpustakaan 24 jam lengkap dengan café dan seven eleven (minimarket semacam indomaret) yang tersebar di area kampus!
Makanannya gimana? Percaya nggak percaya, berat badanku naik 5 kilo selama 1 semester sekolah disana! Hahaha. Hampir di setiap kantin, selalu ada 1 slot yang menyediakan makanan halal. Kalau bosan di kantin, banyak makanan halal bertebaran di sekitar kampus. Ada dua area perkampungan halal di dekat Chulalongkorn yang siap memanjakan lidah dan perut. Kalo habis dapat transferan beasiswa bulanan, mau bergaya makan di mall juga banyak yang halal kok! No problem!
Kalo nggak bisa ngomongnya giimana dong mau makan? Tenang! Berikut aku sediakan rumus survival untuk bertahan hidup di kantin. Ya minimal bisa makan, aman terjamin lah ya kehidupan kita.
1. Yang wajib dihafalkan adalah angka dalam bahasa Thailand
2. Jenis-jenis nasi. Biasanya kantin menyediakan banyak jenis nasi untuk dipilih. Berikut aku tulis cara pengucapannya:
Nasi putih = khao suay
Nasi merah = khao kong
Nasi goreng = khao pad
3. Lauknya gimana? Mereka akan memajang lauk-lauk yang mereka punya macam di warteg itu, jadi tunjuk ajalah! Hahaha
4. Nanya berapa total harganya?
Tao rai kha/khrab? (kha untuk menunjukkan kesopanan jika kamu perempuan, dan khrab digunakan jika kamu laki-laki)
5. Selesai. Bisa makan deh.
Dari segala keindahan dan kemudahan hidup yang sudah aku jabarkan diatas, masih ragu untuk ambil studi di Thailand? Come on, give it a shot!
oleh Ms. Sari
https://www.britishenglishclass.com/blog/team_members/sari/